Kamis, 01 Desember 2011

TULISAN 2

KEBAB TURKI BABA RAFI
Sejarah 

Satu lagi anak muda Surabaya menorehkan prestasi besar. Dia adalah Hendy Setiono, presiden direktur Kebab Turki Baba Rafi. Prestasinya tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di mancanegara. Mengapa?
Hendy Setiono, Presdir Kebab Turki Baba Rafi Surabaya dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendy. Apalagi, bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga. Usianya pun masih 23 tahun! Masih sangat muda untuk seorang bos yang memiliki 100 outlet di 16 kota di Indonesia.
Kebab adalah makanan khas Timur Tengah (Timteng) yang dibuat dari daging sapi panggang, diracik dengan sayuran segar, dan dibumbui mayonaise, lalu digulung dengan tortila. Sebenarnya, kebab banyak beredar di Qatar dan negara Timteng lainnya.
Namun, kata Hendy, kebab paling enak adalah dari Istambul, Turki. Karena itu, dia menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik calon pelanggan.

Hendy mengisahkan, pada Mei 2003, dirinya mengunjungi ayahnya yang bertugas di perusahaan minyak di Qatar. Selama di negeri yang baru sukses melaksanakan Asian Games itu, dia banyak menemui kedai kebab yang dijual beli warga setempat. Lantaran penasaran, Hendy yang mengaku hobi makan itu lantas mencoba makanan yang lezat bila dimakan dalam kondisi masih panas tersebut. “Ternyata, rasanya sangat enak. Saya tak menduga rasanya seperti itu,” ungkap sulung dua bersaudara pasangan Ir H Bambang Sudiono dan Endah Setijowati tersebut.
Tak hanya perutnya kenyang, saat itu di benak Hendy langsung terbersit pikiran untuk membuka usaha kebab di Indonesia. Alasannya, selain belum banyak usaha semacam itu, di Indonesia terdapat warga keturunan Timteng yang menyebar di berbagai kota.
“Orang Indonesia juga banyak yang naik haji atau umrah. Biasanya, mereka pernah merasakan kebab di Makkah atau Madinah. Nah, mereka bisa bernostalgia makan kebab cukup di outlet saya,” jelasnya.

“Makanya, selama di Qatar, saya juga memanfaatkan waktu untuk berburu resep kebab. Saya mencarinya di kedai kebab yang paling ramai pengunjungnya,” jelas Hendy yang beristri Nilamsari, 23, dan kini sudah dikaruniai dua anak, Rafi Darmawan, 3, dan Reva Audrey Zahifa, 2, tersebut.
Begitu tiba kembali di Surabaya, dia langsung menyusun strategi bisnis. Yang pertama dilakukan adalah mencari partner. Dia tidak ingin usahanya asal-asalan. Dia kemudian bertemu Hasan Baraja, kawan bisnisnya yang kebetulan juga senang kuliner. Awalnya, mereka sengaja melakukan trial and error untuk menjajaki peluang bisnis serta pangsa pasarnya.
“Ternyata, resep kebab dari Qatar yang rasa kapulaga dan cengkehnya cukup kuat tidak begitu disukai konsumen. Ukurannya pun terlalu besar. Makanya, kami memodifikasi rasa dan ukuran yang pas supaya lebih familier dengan orang Indonesia,” katanya.
September 2003, gerobak jualan kebab pertamanya mulai beroperasi. Tepatnya di salah satu pojok Jalan Nginden Semolo, berdekatan dengan area kampus dan tempat tinggalnya.
Mengapa gerobak? Hendy mempunyai alasan. “Membuat gerobak lebih murah daripada membuat kedai permanen. Tidak perlu banyak modal. Gerobak pun fleksibel, bisa dipindah-pindah,” ujarnya.
Soal nama kedainya Baba Rafi, dia mengaku terinspirasi nama anak pertamanya, Rafi Darmawan. “Diberi nama Kebab Pak Hendy kok tidak komersial,” katanya lalu tergelak.
Saat itulah terlintas di benaknya nama si sulung, Rafi. “Kalau dipikir-pikir, pakai nama Baba Rafi, lucu juga rasanya. Baba kan berarti bapak, jadi Baba Rafi berarti bapaknya Rafi.”
Mengawali sebuah bisnis memang tidak mudah. Apalagi untuk meraih sukses seperti sekarang. Suka duka pun dirasakan calon bapak tiga anak itu. “Misalnya, uang berjualan dibawa lari karyawan. Banyak karyawan yang keluar masuk. Baru beberapa minggu bekerja sudah minta keluar,” ungkapnya.
Bahkan, pernah suatu hari, karena tak mempunyai karyawan, Hendy dan istri berjualan. Hari itu kebetulan hujan. Tak banyak orang membeli kebab. Makanya, pemasukan pun sedikit. “Uang hasil berjualan hari itu digunakan membeli makan di warung seafood saja tak cukup. Wah, itu pengalaman pahit yang selalu kami kenang,” ujarnya.
Tak ingin setengah-setengah dalam menjalankan bisnis, lulusan SMA Negeri 5 Surabaya tersebut akhirnya memutuskan berhenti dari bangku kuliah pada tahun kedua. “Saya OD alias out duluan. Tapi, saya tidak menyesal meninggalkan bangku kuliah untuk membangun usaha,” tegas Hendy yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Informatika ITS tersebut.
Keputusan dia untuk meninggalkan bangku kuliah guna menekuni bisnis kebab tersebut sempat ditentang orang tuanya. Mereka ingin Hendy menjadi orang kantoran seperti ayahnya. Karena itu, ketika dia meminta bantuan modal, orang tuanya menganggap bisnis yang akan dilakoni tersebut adalah proyek iseng. “Mereka pikir saya tidak serius pada bisnis itu. Dalam hati, saya ingin membuktikan kepada bapak dan ibu bahwa kelak saya pasti berhasil,” jelasnya.
Yang luar biasa, kesuksesan bisnis Hendy tak perlu waktu lama. Hanya dalam 3-4 tahun, dia berhasil mengembangkan sayap di mana-mana. Bahkan, hingga pengujung 2006, pengusaha muda tersebut mencatat telah memiliki 100 outlet Kebab Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia. Tidak hanya di Jawa, tapi juga di Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Ke depan, Hendy berencana mengembangkan usahanya itu ke luar negeri. Dua negara yang diincar adalah Malaysia dan Thailand. “TV BBC London dan majalah Business Week International pernah meliput usaha saya tersebut. Setelah itu, ada orang yang menawari saya membuka outlet di Trinidad & Tobago serta Kamboja,” jelasnya.
Sukses bisnis kebab waralaba Hendy itu juga menghasilkan berbagai award, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya, ISMBEA (Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award) 2006 yang diberikan menteri koperasi dan UKM. Hendy juga ditahbiskan sebagai ASIA’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week International 2006. Untuk meraih award tersebut, dia bersaing dengan 20 kandidat pengusaha lain dari berbagai negara di Asia.
Pria kalem itu juga mendapatkan penghargaan Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad Ke-21 yang dianugerahkan Profesi Indonesia. Kemudian, penghargaan Enterprise 50 dari majalah SWA untuk 50 perusahaan yang berkembang dalam setahun terakhir. Serta, di pengujung 2006, majalah Tempo menobatkan Hendy menjadi salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang mengubah Indonesia.
Penghargaan

Kebab Turki Baba Rafi berhasil menyabet beberapa penghargaan di acara Malam Penganugerahan Indonesia Franchise Award 2009 yang diadakan oleh oleh Majalah Info Franchise. Penghargaan yang berhasil disebet oleh Kebab Turki Baba Rafi antara lain penghargaan The Best In Marketing Indonesia Franchisor of The Year 2009 dan Top Franchise ASEAN 2009. Selain itu, dua orang anggota Direksi PT. Baba Rafi Indonesia yang notabene merupakan perusahaan yang membawahi Kebab Turki Baba Rafi, juga disematkan beberapa penghargaan. Hendy Setiono selaku President Director PT. Baba Rafi Indonesia menjadi The Winner Indonesia Young Entreprenenur Franchise Award 2009. Sedangkan Marketing Director PT Baba Rafi Indonesia, Nilamsari, berhasil menyabet Runner Up Indonesia Women Entrepreneur Franchise Award 2009.
Segenap keluarga besar Baba Rafi Group mengucapakn terima kasih sebesar-besarnya atas saran, kritik, dukungan, dan inputan sehingga kami mampu menjadi seperti ini. Penghargaan ini tidak menjadikan kami besar kepala tetapi menjadikan kami untuk lebih mawas diri dalam menghadapi tantangan di depan.(ahm)
dari berbagai sumber.

Keuntungan
1.      Cepat untuk perluasan usaha dengan modal relatif rendah
2.      Pemilik lebih bermotivasi tinggi
3.      Lebih efisiensi dalam meraih target


Dampak positif :
1.      Membuka lapangan kerja
2.       Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membangun usaha franchesing
Dampak negatif :
1.      Makin banyak francesing yang dibuka makin ketat persaingan

Sabtu, 19 November 2011

Tulisan 1

CARA MEMBANGUN PERUSAHAAN ADA 3 YAITU :
1.    membeli perusahaan yang telah di bangun
2.    memulai perusahaan yang baru
3.     membeli hak lisensi ( Waralaba/Frenchise)

1.Membeli Perusahaan Yang Telah Dibangun
            Membeli perusahaan yang telah dibangun dapat memberikan sejumlah keuntungan untuk si pihak pengambil alih dalam kaitannya dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian.
Pada umumnya orang berkenan membeli perusahaan yang telah dibangun, atas dasar pengalaman dan fakta dirasakan bahwa lokasi perusahaan telah terjamin dan menguntungkan. Jadi, menghemat biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk kelayakan lokasi.
Dalam kaitannya dengan pengambilalihan atas pertimbangan kinerja perusahaan, tentunya pihak pengambil alih telah memperhitungkan kemampuan perusahaan atas dasar catatan-catatan pelaksanaan yang nyata dapat dipelajari sehingga dapat dilakukan penilaian tentang kesehatan perusahaan ( misalnya catatan mengenai utang pajak, laporan keuangan yang diaudit, pembukuan penjualan, urusan dengan pengadilan, dan sebagainya).
Dengan mengambil alih perusahaan yang telah dibangun, berarti telah tersedia modal, teknologi, tenaga kerja, dan bahkan pelanggan. Bilamana ketersediaan semua itu disertai dengan kemampuan yang memadai, maka pelaksanaan operasi produksi dapat langsung diajalankan segera mungkin setelah pengambilalihan selesai.
Membeli perusahaan yang sudah ada dapat sangat beresiko jika dilakukan secara ceroboh. Untuk menghindari kesalahan yang sangat fatal, wirausahawan harus mengikuti langkah-langkah yang logis dan metodologis.

Keuntungan membeli perusahaan yang sudah ada
•Perusahaan yang sudah sukses dapat terus sukses
•Perusahaan yang sudah ada mungkin ada pada lokasiterbaik
•Karyawan dan pemasok sudah ada
•Peralatan sudah terpasang dan kapasitas produktif telah
 diketahui
•Persediaan sudah tersedia dan fasilitas pembelian kredit sudah ada
•Pemilik baru dapat langsung menjalankan perusahaannya
•Pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik
 sebelumnya
•Pembiayaan yang lebih mudah
•Harga Murah

Kerugian membeli perusahaan yang sudah ada
• Perusahaan ‘pecundang’
• Pemilik lama mungkin telah menciptakan citra buruk
• Karyawan yang diwariskan oleh perusahaan mungkin tidak sesuai
• Lokasi perusahaan mungkin tidak sesuai lagi
• Peralatan dan fasilitas mungkin sudah usang dan tidak efisien
• Perubahan dan inovasi sulit diterapkan
• Persedian mungkin sudah ketinggalan atau kadaluarsa
• Piutang usaha nilainya mungkin lebih rendah daripada yang tertulis
• Harga perusahaan mungkin terlalu mahal
Contoh : PT. Actavis, Bank Danamon

2. Memulai Perusahaan Baru
1.Mendirikan usaha baru
2.Membeli perusahaan
3.Kerjasama manajemen dg sistem waralaba ( Franchising ) yaitu memakai nama dan        manajemen perusahaan lain.
Perusahaan pemilik nama disebut perusahaan induk ( Franchisor ) dan perusahaan yg menggunakan Franchise
Dukungan manajemen yg diberikan oleh Franchisor berupa :
a. Pemilihan lokasi usaha
b. Bentuk bangunan
c. Lay out gedung dan ruangan
d. Peralatan yg diperlukan
e. Pemilihan karyawan
f. Penentuan atau penyediaan bahan baku atau produk
g. Iklan bersama
h. Mengadakan rapat umum pemegang saham.
i. Dibuatkan Akte Notaris.
j. Didaftarkan di pengadilan negeri
k. Diberitakan dlm lembaran negara

Point-point penting yang wajib diperhatikan dalam memulai usaha
Sebelum memulai usaha, anda harus memperhatikan point point ini, karena jika tidak, akan berdampak tidak baik bagi usaha anda :

-Sistem manajemen sederhana
-Membangun tim kerja
-Sistem administrasi keuangan
-Teknik meningkatkan profit dengan cepat
-Memanfaatkan kekuatan informasi
-Langkah-langkah
-Konsultasi langsung
-Kekuatan Jaringan                                                                                                                       Contoh : PT. Astra International Tbk, IBM


3. Membeli Hak Lisensi ( Waralaba/Frenchise)
          
Yaitu membeli hak lisensi dari pemilik hak lisensi untuk memulai usaha. Dalam sistem Franchising ini terjalin hubungan Bisnis yang langgeng antara pembeli lisensi(franchise)dengan pemilik lisensi (franchisor)
Pada masa sekarang Perkembangan bisnis Franchise (Waralaba) sangat cepat dan Pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya merek dagang perusahaan yang menjamur di Indonesia. Baik perusahan besar maupun keci, lokal maupun asing berlomba-lomba mem-franchise-kan produk mereka. Di Indonesia sendiri franchise sudah ada sejak era 70an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Bisnis Franchise (Waralaba) adalah salah satu strategi dalam mengembangkan sebuah usaha dengan cakupan pasar yang luas.
DEFINISI
Franchisng pada dasarnya adalah pembelian hak lisensi. Keuntungan bisnis ini karena adanya kerjasama atau hubungan bisnis yang berkesinambungan antara si pembeli hak lisensi (franchisee) dengan pihak yang lisensinya dibeli (franchisor). Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu (manufaktur) atau perusahaan yang menyelenggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan. Dengan franchising perusahaan menjadi bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar.
Franchising atau Waralaba (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan..Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Franchising ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.                                                                                Contoh perusahaan :
- Indomaret
- KFC
- Es Teller 77

sumber: http://panduan-usaha.com, Pengantar Bisnis oleh M. Fuad dkk



Sabtu, 22 Oktober 2011

Tugas 5

PERGAULAN BISNIS
Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan  itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis.
Etika bisnis menggugah bahwa dalam melakukan bisnis, kita tetap bertindak dan berperilaku sebagai manusia yang mempunyai matra etis. Dalam konteks bisnis sebagai suatu profesi yang luhur, etika bisnis mengajak kita untuk berusaha mewujudkancitra bisnis dan manajemen yang baik (etis).
  • Masalah yang dihadapi etika bisnis
Di depan sudah dikatakan bahwa bisnis tetap mengenal etika, dari semua keterangan diatas kita
juga perlu mengetahui masalah-masalah yang dihadapi etika bisnis. Dari sini kita perlu mengetahui
hubungan-hubungan dalam etika bisnis.
a. Hubungan Primer
Meliputi semua hubungan langsung yang diperlukan suatu perusahaan untuk melaksanakan
fungsi dan misinya yang utama, yaitu memproduksi barang dan jasa dalam masyarakat.
b. Hubungan Sekunder
Meliputi berbagai hubungan dengan kelompok-kelompok masyarakat yang merupakan
akibat dari pelaksanaan fungsi dan misi utama perusahaan.
Pada tingkat pertama kita tahu bahwa etika menyangkut sikap dan pola hidup yang bersumber dari
nilai-nilai yang dianut seseorang di dalam seluruh hidupnya. Nilai-nilai ini melahirkan standar moral
tertentu yang mempengaruhi sikap-sikap dan tingkah laku setiap orang. Masalah yang dihadapi
adalah bahwa standar moral para pelaku bisnis masih sangat lemah. Banyak diantaranya (pelaku
bisnis) yang terjun di dunia bisnis hanya dengan motivasi dasar untuk mencari keuntungan dan
memperoleh tingkat hidup yang mencukupi material dan tidak memperhitungkan segi etika
bisnis.
Pada tingkat perusahaan sering terjadi konflik kepentingan. Mereka menghadapi suatu
konflik yang sulit antara nilai pribadi dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Bahkan
mereka menghadapi konflik antara perusahaan dan masyarakat dan antara pihak-pihak
yang terlibat dalam suatu urusan bisnis. Kenyataan ini diperburuk lagi oleh tidak atau
belum adanya organisasi profesi bisnis yang berfungsi menegakkan kode etik bisnis.
Pada tingkat masyarakat, kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat sedang
mengalami transisi, yaitu dari masyarakat berkembang menuju masyarakat maju. Dalam
situasi demikian terjadilah transformasi dan perubahan besar-besaran dalam segala bidang
kehidupan. Yang ditakutkan adalah kekhawatiran tercabutnya aturan-aturan budaya
luhur kita, dan kita belum ada nilai baru yang kita pegang.
Bersamaan dengan itu situasi ekonomi dan politik belum stabil. Kita masih merabaraba
mencari format kebijakan ekonomi dan politik yang sangat tepat. Serta ikut
terlibatnya birokrasi dalam dunia bisnis yang menimbulkan persoalanpersoalan pelik
yang sulit diatasi, akibatnya keadilan sosial menjadi semakin sulit terjangkau.
Secara spesifik oleh karena etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial
suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan
dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatannya seharihari. Hal ini dapat
dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. Seperti hal manusia pribadi juga memiliki etika
pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga
mempunyai atau memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis. 
  • Pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah:
a. Hubungan antara bisnis dengan pelanggan / konsumen.
Hubungan antara bisnis dengan pelanggannya merupakan hubungan yang paling
banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulannya
secara baik dalam hal ini. Adapun pergaulannya dengan pelanggan ini dapat
disebutkan di sini, misalnya sebagai berikut.
1. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau
mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
2. Bungkus ataupun kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi di
dalamnya, sehingga produsen perlu memberikan kejelasan tentang isi serta
kandungan atau zat-zat yang terdapat di dalam produk itu.
3. Promosi terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama. Oleh
karena itulah maka sampai saat inipun TVRI masih melarang ditayangkannya
iklan dalam siarannya sejak awal 1980-an.
4. Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang sangat
etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang menjual produknya
yang ternyata jelek (busuk) atau tak layak dipakai tetap saja tidak mau
mengganti produknya tersebut kepada pembelinya.

b. Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan
bisnisnya seringkali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan
karyawannya. Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal
yaitu: Penarikan (recruitment), Latihan (training), Promosi atau kenaikan pangkat,
transfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau pemecatan/PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja). Di dalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga
adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan.
Seringkali terjadi hasil seleksi tidak diperhatikan akan tetapi yang diterima
adalah peserta atau calon yang berasal dari anggota keluarga sendiri. Di
samping itu tidak jarang seorang manajer yang mencoba menaikkan pangkat
para karyawan dari generasi muda yang dianggapnya sangat potensial dalam
rangka membawa organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut
mendapat protes keras dari karyawan golongan generasi tua. Masalah lain lagi
dan yang paling rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau drop-out
(DO). Masalah DO atau PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari
para manajer karena hal ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga
masalah kemanusiaan. Karyawan yang di PHK tentu saja akan kehilangan mata
pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.

c. Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lain. Hal ini bisa terjadi hubungan antara perusahaan
dengan pesaingnya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan
pngecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan seharihari
tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan kepentingan
antar keduanya. Dalam hubungan itu tak jarang dituntut adanya etika
pergaulan bisnis yang baik.

d. Hubungan dengan investor
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan terutama yang akan atau
telah "go public" haruslah menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur
dari bisnisnya kepada para investor atau calon investornya. Informasi yang
tidak jujur akan menjerumuskan untuk mengambil keputusan yang keliru. Dalam
hal ini perlu mendapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia
sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para
pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan menjual sahamnya
(mengemisi sahamnya) kepada masyarakat. Di pihak lain masyarakat juga
sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian
saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di
pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli
saham haruslah diberikan informasi secara lengkap dan benar mengenai
prospek perusahaan
adanya manipulasi atau penipuan terhadap informsi atas hal ini.

e. Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada
umumnya hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan ini
merupakan hubungan yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang
berupa neraca dan laporan rugi laba misalnya. Laporan finansial disusun
secara benar sehingga tidak terjadi kecenderungan ke arah penggelapan
pajak. Keadaan tersebut merupakan etika bisnis yang tidak baik.

Sumber :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Moerdiyanto,%20M.Pd./DIKTAT%20MEMBANGUN%20ETIKA%20BISNIS%20KEWIRAUSAHAAN-4.pdf

Sabtu, 15 Oktober 2011

Tugas 4

1. Apa yang dimaksud dengan peruahaan?
Pengertian atau definisi Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa.

2. Apa yang dimaksud dengan tempat perusahaan dan letak perusahaan?
Tempat perusahaan : Tempat dimana kantor pusat berada
Ltak perusahaan : Tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya.
  • Apa perbedaan dari dua kata tersebut?
kalau tempat perusahaan itu tempat dimana kantor pusatnya berada seperti tempat untuk mengurus administrasi dll. sedangkan letak perusahaan adalah tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan seperti ruang produksi dll.
  • Sebutkan contoh nama perusahaan dari kedua kata tersebut, min 5
  1. PT.Clariant Indonesia
  2. PT. Bayer
  3. SANYO
  4. PT.Pertamina
  5. PT.Actavis

Senin, 10 Oktober 2011

Tugas 3

1. Falsafah
Falsafat merupakan induknya dari ilmu-ilmu, dan filsafat mempunyai semua pengetahuan sebagai bidangnya.
Contoh : Universitas Gunadarma, disingkat UG, adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia Kampus utamanya berada di Depok, Jawa Barat (Sejarah)

2. Kebijakan
Kebijakan sebagai pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Contoh : Rektor dari universitas gunadarma membuat kebijakan untuk memakai pakaian rapih saat jadwal praktikum lab

3. Strategi
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Contoh : Untuk mendapatkan beasiswa di kampus kita harus mempunyai strategi

4. Prosedur
Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
Contoh : Ketika saat praktikum kita harus menjalani prosedur yang ditetapkan

5. Aturan 
Cara (ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yg telah ditetapkan supayadituruti
Contoh : Sebelum praktikum kita harus mengikuti aturan - aturan dari asisten lab

6. Tujuan
Sesuatu yang ingin dicapai
Contoh : mahasiwa belajar dengan tekun agar ingin mendapatkan IP tinggi

7. Program
Langkah - langkah untuk mencapai tujuan
Contoh : kampus Gunadarma mengadakan program beasiswa tidak mampu

8. Metoda
Cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan.
Contoh : Mahasiswa dalam belajar mempunyai metode tersendiri 
9. Anggaran 
Perkiraan, perhitungan
Contoh : Mahasiswa mempunyai anggaran pembayaran persemester


10. Taktik
Rencana atau tindakan yg bersistem untuk mencapai tujuan, pelaksanaan strategi, siasat.
Contoh : Dosen mempunyai taktik tersendiri untuk menanggulangi mahasiswa yang menyontek 

11. Jadwal
Pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja.
Contoh :  Kampus Gunadarma membuat jadwal untuk setiap kelas dan jurusan












Kamis, 22 September 2011

Tugas 2

1. Mengapa anda memilih jurusan akuntansi?
2. Mengapa hidup ini harus belajar bisnis?

Jawaban
1. Karna saya dulu mempunyai cita-cita ingin menjadi wanita karir yang bekerja diperkantoran. Cita-cita saya ini sempat berhenti diSMA karena orang tua saya memasukkan saya diSMK yang bukan jurusan yang saya mau yaitu jurusan ipa, tapi lulus dari sana saya langsung bertujuan melanjutkan keinginan saya untuk berkuliah dijurusan akuntansi dan akhirnya orang tua saya mengizinkan saya mengambil keputusan yang saya mau.

2. Ya tentu saja agar bisa dan mempunyai kemampuan Bisnis