Jumat, 03 Januari 2014

Tulisan 5

Selama 2013 Pemenuhan Kekurangan Daging Andalkan Impor

Oleh Cipto - Rubrik Ekonomi Bisnis
30 Desember 2013 18:01:00 WIB
Kementerian Pertanian mengakui pemenuhan kekurangan pasokan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri selama 2013 dilakukan melalui impor walaupun sudah ada peningkatan produksi daging.
Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Senin (30/12/2013) menyatakan produksi daging sapi pada 2013 mencapai 430.000 ton atau naik dibandingkan 2012 yang sebesar 420.000 ton.
Namun, tambah Suswono ketika memaparkan Pangan dan Pertanian Indonesia: Refleksi 2013 dan Prospek 2014, kebutuhan daging sapi selama 2013 mencapai 549.700 ton.
"Memang masih ada defisit ketersediaan daging sapi sepanjang tahun 2013, karena kebutuhan melebihi dari produksi dari dalam negeri," katanya.

Dengan defisitnya ketersediaan daging sapi tersebut menyebabkan tingginya harga daging sapi. Oleh karena itu, menurut Suswono, untuk mengatasi hal itu pemerintah mengambil langkah membuka pintu impor daging sapi berupa sapi hidup maupun daging beku.

"Tapi sebenarnya ketersediaan sapi di daerah banyak, namun tidak mudah untuk mengangkut sapi antarpulau," katanya.

Meskipun pemerintah telah membuka keran impor daging sapi maupun ternak sapi untuk menambah pasokan dalam negeri, lanjutnya, ternyata harga daging sapi dalam negeri tidak mengalami penurunan secara nyata.

Harga daging sapi di dalam negeri masih tinggi berkisar Rp90.000-Rp 100.000 per kg.

Mentan menyatakan fenomena tersebut menunjukkan bahwa permasalahan mahalnya harga daging sapi bukan hanya akibat produksi yang masih belum mencukup dan suplai, tetapi adanya permasalahan perdagangan.

"Kondisi harga tinggi tersebut juga sulit diakses peternak disebabkan kendala sarana angkutan dan distribusi sapi yang belum memadai," katanya.

Menurut dia, persoalan distribusi dan infrastruktur pendukungnya akan menjadi prioritas program mendatang dan masih memerlukan waktu untuk penyelesaiannya.

Sementara itu Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan menyatakan harga daging sapi sebesar Rp90 ribu per kg merupakan harga yang sangat bersahabat bagi peternak.

Menurut dia, harga tersebut yang membuat peternak bergairah menernak sapi, karena harga daging sapi sedang bagus, kalau sampai turun harganya peternak sapi bisa lesu semangatnya.

"Kepentingan peternak pada harga lebih bergairah jika Rp80-Rp90 ribu per kg, dari pada harga Rp76 ribu per kg," katanya.

Mantan Kepala Badan Pusat Statistik itu menyatakan harga daging yang masih bertahan tersebut tidak akan menganggu inflasi, asalkan tidak terjadi lonjakan yang tinggi terhadap kenaikannya.

"Lagi pula daging sapi itu menu sekunder, beda dengan beras. Yang dijaga pula inflasi daging sapi jangan sampai naik harganya," katanya.

 Analisis : "Kondisi harga tinggi tersebut juga sulit diakses peternak disebabkan kendala sarana angkutan dan distribusi sapi yang belum memadai, persoalan distribusi dan infrastruktur pendukungnya akan menjadi prioritas program mendatang dan masih memerlukan waktu untuk penyelesaiannya. Sementara itu Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan menyatakan harga daging sapi sebesar Rp90 ribu per kg merupakan harga yang sangat bersahabat bagi peternak. Harga tersebut yang membuat peternak bergairah menernak sapi, karena harga daging sapi sedang bagus, kalau sampai turun harganya peternak sapi bisa lesu semangatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar